Pulau Lanting : Desa Potensial dengan Akses Yang Minim


Kondisi Jalan Pulau Lanting

Ditulis Oleh : Irenius Brayen Luhat (KKN 46 Pulau Lanting)

 

Memiliki desa yang potensial tentu merupakan sebuah nilai positif bagi sebuah daerah. Hal ini dapat berdampak pada kemajuan sektor produksi baik pertanian, perkebunan, peternakan, hingga industri suatu daerah. Kutai Barat sendiri menjadi daerah yang potensial karena ditopang oleh desa-desa yang potensial pula. Seperti contoh yang dapat kita ambil dari data yang dipaparkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kutai Barat bahwa ada beberapa potensi Kutai Barat yaitu di antaranya adalah perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan pertanian (perijinan.kubarkab.go.id). 

 

Kondisi Dermaga Pulau Lanting

 

Hal ini dapat kita cerminkan pada potensi salah satu desa yang ada di Kutai Barat sendiri yaitu desa Pulau Lanting. Di dalam data desa Pulau Lanting tahun 2019, dipaparkan bahwa Pulau Lanting memiliki potensi perikanan, pertanian, peternakan, dan perkebunan. Potensi-potensi tersebut sangat jelas tercantum dalam data sebelumnya yang dipaparkan oleh Dinas Perijinan sebagai potensi daerah Kabupaten Kutai Barat. 

 

Pulau Lanting sendiri berada di Kecamatan Jempang, daerah yang memang terkenal dengan destinasi wisata Danau Jempangnya. Khusus di Pulau Lanting, seperti yang dipaparkan oleh Petinggi Desa Pulau Lanting, Pak Irawan dalam pertemuan silaturahmi pertama antara DPL, PL dan Mahasiswa KKN Penempatan Pulau Lanting pada 11 Juli 2020 yang menyatakan bahwa desa Pulau Lanting sendiri memiliki potensi peternakan dan perikanan yang cukup besar. Hal ini ditopang dari kondisi geografis dari desa Pulau Lanting sendiri yang mayoritas adalah daerah rawa. 

 

Pulau Lanting sebagai pemasok kerbau sendiri sudah cukup populer khususnya di Kutai Barat. Di saat orang menyebutkan Pulau Lanting, maka peternakan kerbau lah yang terlintas. Hal ini karena masyarakat Kutai Barat yang memang secara tradisi cukup banyak menggunakan kerbau sebagai bagian dari tradisi yang dilaksanakan, di antaranya adalah potong kerbau (kateeq kreaw). Dan salah satu pemasok kerbau di Kutai Barat adalah desa Pulau Lanting. 

 

Namun sayangnya potensi tersebut tidaklah sejalan dengan kelayakan akses masuk ke desa Pulau Lanting. Beberapa jalan utama yang rusak dan tidak tersentuh aspal atau semenisasi menjadi kendala utama. Hal ini menyebabkan jangkauan ke luar desa Pulau Lanting menjadi cukup sulit. Hal ini juga dipaparkan oleh Petinggi Pulau Lanting dalam diskusi, bahwa mayoritas produk perikanan Pulau Lanting disuplai ke daerah luar Kutai Barat. Hal ini menjadi sedikit aneh, karena seharusnya desa Pulau Lanting dapat memasok lebih banyak ke dalam daerah di Kutai Barat. 

 

Hal ini tentu ke depan harus bisa menjadi perhatian. Prioritas pembangunan harus memperhatikan daerah-daerah lokal potensial. Dimana seharusnya desa seperti Pulau Lanting yang merupakan sebuah desa potensial penyuplai bahan pangan bagi Kutai Barat dapat dijamin dengan akses yang baik dan mudah untuk dilewati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar